Selasa, 13 April 2010

TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI

1. TATA NAMA SENYAWA KIMIA

a. Tata nama senyawa biner

- Tata nama senyawa biner logam + nonlogam

- Tata nama senyawa biner nonlogam + nonlogam

b. Tata nama senyawa poliatom

2. PERSAMAAN REAKSI

a. Menuliskan persamaan reaksi

b. Menyetarakan persamaan reaksi
1. TATA NAMA SENYAWA KIMIA

A. Tata nama senyawa biner
- Tata nama senyawa biner untuk logam dengan nonlogam

Logam + Non-Logam(-ida)

a. Penamaan senyawa biner Logam dan nonlogam yang bilangan oksidasinya hanya satu

Rumus senyawa : unsur logam ditulis di depan

Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral (muatan total = 0)

Menuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi apapun, kemudian diikuti nama unsur nonlogam dengan akhiran ida

Contoh :

NaCl : natrium klorida
CaCl2 : kalsium klorida
Na2O : natrium oksida
MgBr2 : magnesium bromida

b. Penamaan senyawa biner dari logam dan nonlogam yang bilangan oksidasinya lebih dari satu

Dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1.Cara lama dengan menggunakan nama Latin

Contoh :

FeCl2:ferro klorida
FeCl3 :ferri klorida

2. Cara baru disebut sistem Stock (sesuai IUPAC) : unsur-unsur dinamai dengan nama Inggris (di Indonesia menggunakan nama Indonesia) maka jumlah muatan ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi.

Contoh :

FeCl2 : besi (II)klorida

FeCl3 : besi (III)klorida



- Tata nama senyawa biner untuk nonlogam dengan nonlogam

Rumus Senyawa : atom nonlogam yang bilangan oksidasinya positip ditulis lebih dahulu dan atom nonlogam yang bilangan oksidasinya negatip ditulis berikutnya dengan akhiran kata ida.

Nonlogam + Nonlogam (-ida)

Penamaan senyawa yang tersusun dari dua jenis nonlogam biasanya menggunakan metode yang menunjukkan banyaknya atom dalam molekul. Sistem ini menggunakan awalan Yunani :

1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra

5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta

9 = nona 10 = deka

Contoh :

N2O = dinitrogen monoksida
CO = karbon monoksida
CS2 = karbon disulfida
SO3 = sulfur trioksida
CCl4 = karbon tetraklorida
PCl5 = fosfor pentaklorida
SF6 = sulfur heksaflorida

B. Tata nama senyawa poliatom

Senyawa poliatom sederhana meliputi : asam, basa dan garam.

Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam.

a). Tata Nama Asam.

Rumus asam terdiri atas atom H (di depan, dianggap sebagai ion H + ) dan suatu anion yang disebut sisa asam .

Catatan : perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.

Nama anion sisa asam = nama asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Contoh : H 3 PO 4

Nama asam = asam fosfat

Rumus sisa asam = PO43- (fosfat)

b). Tata Nama Basa.

Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion

Nama basa = nama kationnya yang diikuti kata hidroksida .

Contoh : NaOH

Nama basa : barium hidroksida

Rumus sisa basa : OH-


c). Tata Nama Garam.

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam .

Rumus dan penamaannya = senyawa ion.

Contoh : NaNO3

C. Tata Nama Senyawa Organik.

Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang ( nama trivial ).

PERSAMAAN REAKSI

Suatu persamaan reaksi kimia

a A + b B ———> c C + d D

a, b, c, d adalah koefisien reaksi atau perbandingan bilangan zat dalam reaksi.

Bilangan tersebut biasanya bulat dan menyatakan jumlah nol.

Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai dengan koefisiennya masing-masing.

1). Menuliskan Persamaan Reaksi.

o Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk).

o Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah.

o Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya.

o Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi.

Contoh :

Keterangan :

* Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
* Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
* Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
* Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.



Ø Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan 2 langkah :

1). Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan wujudnya.

2). Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana).



2). Menyetarakan Persamaan Reaksi.

Langkah-langkahnya (cara matematis) :

a). Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.

b). Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.

c). Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.




HOME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar